Thursday, October 01, 2015

6 Jurus Sukses Berwirausaha Ala Saptuari Sugiharto


Habiskan Jatah Bangkrutmu Selagi Masih Muda !


Kenapa harus jadi entrepreneur?

Pertanyaan ini mengawali sejumlah tips dan trik yang dibagikan pemilik perusahaan Kedai Digital, Saptuari Sugiharto dalam seminar nasional economic culture “Young Creative Entrepreneur” di auditorium Universitas Semarang (USM), Rabu 30 September 2015. Lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini menyuguhkan alasan kuat yang memancing letupan semangat para mahasiwa untuk segera memulai berbisnis. Menurutnya seorang pengusaha memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi dalam menjalani keseharian maupun penghasilan. “Silakan saja dihitung berapa penghasilan seorang penjual soto dalam sebulan. Kalau minimal sehari laku 30 porsi dengan harga Rp 5.000 per porsi, maka seminggu sudah pegang lebih dari Rp 1 juta. Sebulan omzetnya paling sedikit Rp 4-5 juta. Itu mungkin sudah setara gaji manajer senior. Kalau karirnya diawali dari pegawai biasa, butuh berapa tahun untuk mendapatkan gaji segitu coba?” kata pria kelahiran 8 September 1979 ini.

Menurut Saptu, penghasilan seorang wirausahawan itu tidak terbatas.Tinggal bagaimana ketekunan dan kreativitasnya mengembangkan usaha. “Orang kreatif itu nggak ada matinya,” tandas dia. Wuih, keren ya… Nah, sudah mulai tertarik untuk terjun berbisnis? Biar semakin gatal dan nggak sabar jadi entrepreneur, simak saja enam jurus ampuh jadi pengusaha sukses dari pemilik akun @saptuari ini.

1. Putusin Urat Malu

Salah satu rintangan terbesar saat memulai berbisnis adalah rasa malu. Malu kepada teman, tetangga atau lingkungan sekitar. Perasaan ini harus dikalahkan dan dibuang jauh-jauh. “Hari gini kok masih makan gengsi. Apa alasannya Kamu harus malu? Nggak ada! Jual dagangan itu halal. Kalau nyolong, korupsi atau menipu orang, lha itu yang harus malu,” ujar Saptu. Ia menambahkan bahwa banyak sekali contoh orang-orang yang sudah punya gelar pendidikan hebat atau jabatan tinggi tapi nggak ragu berbisnis dari nol. “Ada seorang dosen senior, gelarnya sudah master tapi nggak malu jualan roti sama istrinya. Mengangkut roti dimasukkan mobil lalu dijajakan sendiri. Laku 20 potong aja gembiranya luar biasa. Ada lagi seorang manajer di perusahaan besar, pilih resignlalu jualan pecel lele, atau jual boneka. Kalau orang yang sudah selevel itu nggak malu, kenapa anak muda yang lulus kuliah aja belum bisa-bisanya merasa malu?” katanya pedas menampar telinga.

2. The Power of Kepepet

Kondisi kepepet alias terdesak membuat seseorang mau bergerak dan melakukan apapun untuk bertahan. Menurut Saptu, kondisi ini membuat orang termotivasi. “97 persen orang menjadi sangat termotivasi saat berada dalam kondisi kepepet,” ujar dia. Kondisi terdesak ini bisa sengaja dibuat atau bisa juga benar-benar kondisi riil yang dihadapi.

3. Habiskan Jatah Gagalmu

Tidak ada yang instan dalam berbisnis. Kesuksesan diraih setelah mencicipi banyak kepahitan dalam kegagalan. “Kalau ingin cepat kaya caranya cuma satu, yakni pakai babi ngepet. Kamu tinggal jaga lilin sambil baca mantra. Tapi kalau babinya ketabrak mobil ya bubar,” katanya guyon. “Saya harus menjalani jatuh bangun selama delapan tahun. Begitu sudah mulai menapak sedikit sukses, gempa Jogja menghancurkan kantor dan peralatan kami. Pelan-pelan kita mulai lagi, sampai sekarang bisa memetik sukses,” ceritanya.

Salah satu hal yang membuat seseorang mau bangkit lagi setelah gagal adalah impian. Saptu menyarankan agar setiap calon wirausaha punya papan atau buku mimpi sebagai tempat untuk menuliskan mimpi dan cita-cita. “Bangun pagi, sembahyang, tuliskan impian, bikin konsep apa yang mau dikerjakan lalu mulai beraksi. Berhasil atau tidak itu urusan nanti. Paling tidak malaikat yang datang tahu kalau kita berusaha sungguh-sungguh lalu mendoakan kita. Kalau pagi-pagi masihmlungker, kamar amburadul, barang-barang berantakan, ya malaikatnya males dong,” candanya. Ia menambahkan bahwa setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah itu selagi masih muda. Bangkrut ya biar mumpung masih kuat bekerja. Nanti tinggal berhasilnya. Jangan sampai sudah tua tapi masih saja bangkrut.

4. Libatkan Tuhanmu

Semua penghasilan adalah rejeki dari Tuhan. Konsumen tak akan datang kalau Tuhan tidak menggerakkan mereka. Termasuk kala seorang pengusaha ditimpa kesulitan. Ia harus yakin bahwa semua yang dialaminya merupakan sebuah proses. Tetap berusaha sambil berdoa dan serahkan hasilnya pada Tuhan. “Salah satu doa yang ampuh buat memotivasi diri saya saat dihajar kesulitan bunyinya begini : wahai masalah, engkau memang besar, tapi Tuhanku jauh lebih besar!,” ujar pengagas gerakan #SedekahRombongan via twitter ini.

5. Tekun dan Fokus

Tak peduli apa pun latar belakangmu, dalam dunia entrepreneur siapapun berhak sukses. Kerjakan apapun sebaik mungkin, kerahkan energi dan seluruh kemampuan. Jika total, seseorang akan bisa melampaui batas kekuatan yang dibayangkannya sendiri. “Bisnis yang baru mulai, membutuhkan 200 persen energimu. Jangan disambi-sambi. Kalau setengah-setengah, ya hasilnya cuma setengah,” tandasnya. “Jangan mau jadi UKM kalau itu berarti Usaha Kecil Menengah. Selamanya Kamu akan jadi usaha kecil. Jadilah Usaha Kreatif Milyaran,” tambahnya.

6. Mulai Bergerak Sekarang!

Jangan buang-buang waktu. Menurut Saptu semakin cepat bisnis dimulai, semakin cepat pula sukses diraih. Tunda dulu kesenanganmu, manfaatkan waktu untuk beraksi. Kalau sukses sudah di tangan, kesenangan yang akan mendatangi kita. “Nggak usah nunggu gelar, mending langsung gelar dagangan, juga rutin gelar sajadah,” pemilik perusahaan beromzet milyaran ini.

Bagi yang masih bingung memilih bisnis, Saptu menyarankan agar para calon wirausaha memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan cermat. Bisnis bisa ditemukan dari apa yang ditemui sehari-hari atau juga dari hobi.”Terlalu banyak peluang di mana-mana. Jangan kuatir. Yang penting adalah segera memulai. Dunia ini semuanya bergerak. Diam berarti mati dan terlindas. Jadi berjuanglah,” ucap Saptu provokatif.



Kamu nggak mau jadi yang mati dan terlindas ini, kan?
Load disqus comments

0 komentar